Berawal dari pembicaraan siang ini dengan temen kantor yang seumuran sebut sama namanya Cinta yang curhat soal Pacarnya yang masih belom ada pikiran untuk menikah dalem waktu dekat. Maka saya yang nota bene udah berhasil
maksa meyakinkan pacar saya untuk nikah, brrbagi pengalaman dan tips ke dia. Yaah mudah-mudahan bermanfaat ya untuk pada wanita yang sudah ngebet dinikahi seperti saya hehehe...
1. Kenali pasangan kamu.
Don'ts: "Sayang kita kan udah pacaran seminggu, kamu kapan mau nikahin aku".
Jederr jangan kaget kalo besok-besok pacar kamu kabur, baru jadi pacar seminggu udah ditodong kapan nikahin. Salah satu syarat mutlak sebelum kamu membuka percakapan seputar pernikahan adalah kamu sudah cukup mengenal kepribadian pasangan kamu. Kamu sudah berdoa, yalin dan mantab bahwa dia adalah pria yang paling baik dan akan membawa kamu menjadi pribadi yang lebih baik. Bukannya saya nyuruh pacaran lama-lama ya. Bukan, pacaran lama-lama kaya saya yang 5 tahun ini, rasanya menyiksa, selain itu dosa juga kali *curhat*. Bagi saya tidak ada patokan lama masa pacaran yang ideal untuk sampai menuju pernikahan. Tapi ya ngga baru seminggu langsung minta kawin juga kali. Yang jelas kamu sudah cukup mengenal kepribadiannya dan kamu sudah yakin.
2. Cari moment yang tepat untuk mulai percakapan soal nikah.
Don't: *lagi ketakutan nonton film Annabelle di bioskop* "Sayang kamu kapan nikahin aku?"
Percayalah pacar kamu akan seketika menjerit ketakutan. Bisa karna filmnya serem banget, bisa juga kaget ketakutan karna pertanyaan kamu. Kalau mau buka percakapan soal nikah, enaknya pas selesai makan malem bareng. Perut yang kenyang biasanya mampu menghandle stress lebih baik.
3. Buka percakapan dengan menanyakan rencana dia.
Don't: *setelah makan malem* "Sayang, kamu kapan mau dateng ke orangtua aku buat nikahin aku?"
Inilah pentingnya mengetahui kepribadian pasangan kamu, apakah dia tipe serious atau tipe lucu. Mulailah pertanyaan dengan "eh yang, rencana kamu dalam beberapa tahun ke depan apa aja sih?" Mungkin pacar kamu bisa langsung menjawab nikah, atau ada juga yang cuma menjawab rencana traveling, rencana beli motor baru DLL atau bahkan rencana punya pacar baru :p hehehe. Kalo kata "nikah" belom ada dalam rencananya, kamu jangan buru-buru nanya "kamu ngga ada rencana nikahin aku nih?", tapi sebaiknya kamu coba tanya lebih jauh soal rencana beli motornya, motor merek apa, kelebihannya apa aja, harganya berapa dll. Ya pokoknya kamu hargailah rencana dia dengan menggali lebih jauh. Percayalah dia akan seneng banget kalo kamu mau dengerin ceritanya itu. Kalo dia udah cukup banyak cerita soal rencananya, baru kamu tanya lagi "kalo rencana untuk nikah gimana yang?". Lagi-lagi akan ada dua kemungkinan jawaban. Pertama dia akan menyambut dengan menyebutkan tentang waktu yang jelas, dua tahun lagi misalnya, kamu jangan langsung bereaksi jutek begitu tau masih lama, cukup senyum dan bilang kalo kamu seneng dia udah mulai kepikiran soal nikah. Atau kemungkinan kedua, dia merasa ngga nyaman dan menjawab seadanya atau bahkan ngga tau kapan. Sekali lagi, kamu jangan bereaksi jutek. Kamu harus selalu senyum dan menanggapi dengan "mmm gitu ya yang? Yaah, mau gimanapun kan kita udah saking kenal lama, kayanya akan lebih menyenangkan kalo kita mulai sama-sama rencanakan pernikahan kita. Jadi aku dan kamu bisa sama-sama mulai nabung, biar ngga nyusahin orang tua nanti".
4. Tunjukkan kode - kode "smart"ke pasangan.
Don't: "Sayang kamu tau kan si Kirdun? Iya itu loh mantan aku yang item, gendut dan keriting. Dia aja yang jelek gitu bulan depan mau nikah, masa kita belom sih?
Contoh diatas itu rasanya terlalu offensive ya? tapi percaya deh, untuk perempuan yang udah lama banget pacaran dan ngebet dinikahin, kode semacam, itu bisa aja keluar dari si wanita. Bukan, bukan karna si wanita terlalu sadis dan ngga baik, tapi bisa jadi karna dia udah sangat desperate, ngga tau lagi gimana caranya untuk ngasih kode.
Jujur buat saya langkah keempat ini juga rasanya cukup sulit, karena ini tergantung dari pribadi masing-masing. Namun kira-kira saya punya beberapa kode umum yang patut dicoba.
"Eh, kemaren aku baru dapet kabar si A mau nikah loh bulan depan. Di gedung xxx kalo ngga salah kita kesana yuk. Kayanya kalo nikah di gedung lebih ngga musingin ya dibanding kalo di rumah kan ribet, kasian orang tua aku"
Iya kode diatas keliatannya panjang dan lama, tapi cobalah untuk ngga terlalu straight forward menunjukkan keinginan kamu untuk dinikahi misalnya "si A minggu depan udah mau nikah aja, aku kapan ya". Coba kamu explore nikahan si temen itu lalu mulai keluarkan pendapat kamu soal rencana pernikahan kamu "kayanya lebih enak gini deh ya nanti, supaya...." Jadi intinya jangan cuma sekedar merengek. Tapi juga kamu bisa ngasih solusi. Kenapa begitu? Percayalah, ketika laki-laki ditodong kapan nikah, pasti ada satu momen dimana dia terlihat diam dan berfikir, bukan bukan karna dia ragu atau marah. Tapi karena mereka butuh waktu untuk mencerna dan memikirkan bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan impian kalian. Jadi ketimbang sekedar merengek kapan dinikahi, bantulah dia dengan mulai memberikan beberapa solusi yang mungkin jadi concern pasangan kamu. Dengan begitu maka kamu juga akan dipandang lebih dewasa dan siap untuk dinikahi.
5. Mulai ceritakan pengalaman atau kisah perjuangan tentang pernikahan
Point ini adalah point di mana kamu harus mulai kreatif dan rajin membaca. Mungkin kamu bisa mulai dengan membaca banyak buku-buku atau blog tentang perjuangan menuju pernikahan. Saya pribadi dulu pernah menceritakan pasangan saya tentang blog seorang wanita yang akhirnya menemukan jodoh diusia 42 tahun, namun semasa Ia hidup sendiri tak pernah sedikitpun Ia mengeluh. Saya agak lupa pernah baca di mana tapi saya ceritakan kisah itu ke pasangan saya, lalu saya akhiri dengan mengatakan "alhdulillah ya kita dipertemukan di usia yang masih muda. Kita ngga mengalami kesulitan menemukan jodoh dan bisa menikah di usia yang masih produktif". Pernah juga saya bercerita tentang temen saya yang berjuang mencari uang untuk modal nikah, dia kerja full time di perusahaan lalu pulang kantor masih ngajar spai larut malam, dia lakukan itu terus Setiap hari demi menambah pundi untuk menikah. Lalu pada akhirnya pasangan saya sendiri yang berkata "alhamdulillah ya Sayang, kita diberi rejeki yg cukup. Kita tidal perlu menjalani pekerjaan sampingan untuk bisa menikah".
Yakinkan pasangan kamu bahwa Setiap orang pasti mengalami masalah dan keaulitan menuju pernikahan, namun diluar sana masih banyak orang yang nasibnya tidal sebaik kita. Masalah itu bukan lantas menjadi alasan untuk mengurungkan niat menikah. Di mana ada usaha disitu pasti ada jalan.
6. Berdoa dan bersabar
Klise ya? Tapi bagi saya ini adalah kunci dari semua tips saya. Jujur saya bukan orang yang sabaran seperti pasangan saya. Tetapi dalam proses menuju pernikahan kami ini, saya sudah berjanji untuk lebih bersabar. Tentu saja dengan diiringi doa yang tidak putus, insyAllah Allah akan menunjukkan jalan yang paling baik.
Nah, demikian tips dari saya untuk meyakinkan pasangan kita agar mau menikah. Semoga bebrmanfaat ya... Do drops some comments if you have any questions, story or anything. I'll be happy to help you :)